Santi Rosmala

main image

Tak Ada yang Kebetulan

Begitulah kata pepatah yang sering kudengar, bahwa semua hal yang terjadi adalah atas izin Allah dan bukan hanya kebetulan.

Berawal dari postingan status di facebooknya Teh Icha Scoria, seorang marketing manager Ganesha Public Speaking. Saat itu, Teh Icha buat status tentang Cara Meningkatkan Pede yang akan live di grup FB bareng Mas Taruna, Direkturnya GPS. Aku komen minta dimasukkan join di grup tersebut, dan diterima dengan baik Alhamdulillah.

Saat Mas Taruna membagikan ilmu bagaimana dan apa itu pede? Aku pun ikut menyimaknya dengan khusyu. Maklumlah, selama ini banyakan nggak pedeannya, hehe.

Ternyata, pede itu artinya siap.
Ya, siap tampil di depan umum, atau siap dalam menyampaikan materi. Siap buat tampil di berbagai kesempatan dan peluang yang selama ini dihindari adalah menjadi motivasiku untuk serius tak melewatkan sharing gratisan kali ini.

Sebetulnya, sih, aku udah lama tahu Ganesha Public Speaking dari seorang teman yang menjadi alumninya. Dari testimoninya, dulu dia nggak bisa ngomong atau tampil di depan umum. Setelah ikut kelas Basic Ganesha Public Speaking, kayak disulap jadi bisa lancar presentasi dan pede tampil. Tapi, mengingat biaya investasinya yang lumayan mahal, aku lebih memilih belanja bahan daripada ikut kelasnya, wkwkw.

Wah, gawat nih, Mas taruna dengan gayanya yang kalem telah sukses menyihir penonoton live Fb malam itu. Eh, itu mah aku aja kali ya, haha. Batinku berteriak, ingin rasanya bisa masuk kelas GPS dalam waktu dekat. Terus iseng aja nanya Teh Icha via messenger dan gayung bersambut dengan cepatnya, haha.

Teh Icha nanya dulu apa kebutuhanku? Aku jawab aja pingin bisa pede untuk tampil. Secara aku minderan dan nggak pede dengan kemampuanku berbicara. Kadang sih, sering terbata atau gugup kayak kehilangan kontrol. Oke, Teh Icha ngasih saran untuk ikut kelas basic aja dengan biaya sekian. Dan aku pun nawar minta diskon atau siapa tahu bisa nyicil. Duuh, memalukan, ya, wkwkw. Etapi, dikasih juga diskon dan boleh bayar buat uang pendaftaran dan sisanya dibayar saat kelas selesai.

Daftar Basic Public Speaking

Alhamdulillah, suami ngasih izin dan malah mendukung. Maka, jadilah aku ikut kelasnya selama 4 pertemuan di dua weekend kemarin.

Hari Sabtu tanggal 11 November 2017 adalah hari pertamaku belajar.
Memasuki ruangan kelas di lantai 2 gedung Ganesha, jalan Tubagus Ismail no, 5D Bandung dengan deg-degan. Rupanya aku menjadi peserta terakhir yang datang, hehe.


Berkenalan dengan ketujuh peserta lainnya yang datang bukan hanya dari Bandung, tapi dari Purwakarta dan Pandeglang.

Sepertinya, semua masih gugup dan terlihat kaku saat awal tampil di depan kelas. Termasuk aku pastinya, selama ini kalo bicara di depan umum itu gemeteran dan nggak nyaman sama sekali. Tapi, saat ingat tujuanku hadir di sini untuk belajar. Aku pun bersemangat dan bertekad untuk serius belajar meluluhkan urat malu.

Dibuka dengan perkenalan yang unik dari setiap peserta, mulai membuat suasana mencair dan tawa pun pecah. Sesi demi sesi diampu oleh Mas Panji, trainer super power yang menjadi saksi betapa cupu dan groginya kami di awal kelas. Tak perlu waktu lama, suasana kelas semakin meriah dan berjalan dengan tawa yang terus berderai. Apalagi aku yang nggak bisa nahan tawa, karena menyadari betapa pemalunya dan harus berani di kelas ini. jadi, solusinya adalah tertawa ngakak, haha.

Hari berikutnya sampai terakhir digantikan oleh Kang Fauzi, trainer yang berhasil menumbuhkan semangat dan kepercayaan diri kami. Di sini hampir 80% praktek dan 20% adalah teori. Tugas demi tugas yang diberikan dapat dikerjakan dengan mudah. Meski, hal terberat buatku adalah disuruh nyanyi. Ah, entahlah, aku merasa menjadi orang paling bodor sedunia. Nyanyi adalah hal yang paling kuhindari, tapi akhirnya harus tetap dipaksakan. Suara kemana nada kemana, malu lah pokoknya.

Bukan hanya itu saja, final presentation pun harus nyanyi dan presentasi di depan audience yang diundang oleh masing-masing peserta hingga berjumlah lebih dari 20 orang. Malam sebelum final, aku minta suamiku memilih lagu dan bantu latihan nyanyi. Terpaksa, loh yaa ...hiks.

Final Presentation

Aku berusaha tenang dan pede aja, nggak usah mikirin apapun. Yang penting tampil, masalah bagus atau enggak itulah persembahan terbaik.

Dan alhamdulillah, tiba giliranku.
Bersyukur bisa santai dan sedikit tenang. Soal auidence terhibur atau tidak itu mah urusan belakangan, haha.
Yang penting, hari itu, Minggu tanggal 20 November 2017 menjadi sebuah awal langkah kecil yang semoga saja nantinya akan menuju sebuah langkah besar.

Pada hari Final, aku berhasil mendobrak mental blok yang selama ini membelenggu.
Aku bisa menampilkan yang terbaik dari apa yang mampu kuberikan. Aku telah menyelesaikan semua tugas demi sebuah harapan dan tujuan. Dan aku bisa menemukan jati diri sebenarnya, bahwa aku ternyata seorang Santi Rosmala yang menurut konsep STIFIN sebagai Feeling Introvert adalah orang yang periang dan enerjik, hihi. Semua itu dapat kutemukan di keals ini, di Basic Ganesha Public Speaking.

Yeaay,
Aku bisa menjadi diriku sendiri.
Aku bisa tampil di depan umum.
Aku bisa menggali potensi diriku.
Aku bisa bermanfaat bagi orang lain.
Semoga Allah meridhoi dan memudahkan langkahku. Aamiin.

Terima kasih GPS, Teh Icha, Mas Taruna, dan para trainer, Kang Fauzi dan Mas panji. Kalian hebat luar biasa karena telah benyak membangkitkan semangat orang lain menuju jalan kesuksesan yang ingin dicapainya.

Sejak lulus, dua kali aku bisa tampil di depan menjadi pemateri kelas Eksis di Medsos Omset Joss. Ajaib, dulu yang pemalu dan minderan berubah menjadi lebih tenang, bisa ngontrol diri dan tentu saja, percaya diri atas kemampuan yang telah Allah amanahkan.


Penulis
Santi Rosmala
Santi Rosmala

Santi Rosmala

© All rights reserved @cso