Santi Rosmala

main image

Yeaaay Surabaya.

Akhirnya, bisa menginjakkan kaki di kota ini!
Antara mimpi dan keinginan untuk bisa main ke Surabaya tercapai sudah. Alhamdulillah.

Baru beberapa waktu lalu, minta ke suami diajak backpackeran ke Surabaya naik kereta. Hanya berdua, biar romantis dan ngirit pastinya, haha. Seperti janjinya saat kita menua, kelak.

Dalam hati, aku pastikan akan bisa mengunjungi kota pahlawan yang katanya panas. Sempat bilang juga ke teman maya, kalo aku nanti akan main ke Surabaya. Mungkin ini yang dinamakan the law of attraction. Ya, aku yakin sekali akan mewujudkannya. Meski entah kapan waktunya.

Tanpa rencana tanpa acara, tiba-tiba aku berlebaran di Surabaya.
Kok bisa? Iya, bisa!

Surprise!

Sore itu, masih sibuk di dapur dengan alat perang yang nyaris semua dikeluarkan (lebay ini mah). Biasanya, jelang lebaran memang bagianku masak untuk hidangan istimewa di hari raya. Belum beres semua menu terhidang, bunyi ringtone ala-ala dari ponsel yang sedang tergolek manja di sofa berdering. Ternyata, suami memintaku siap-siap packing mau diajakin ke Bali malam nanti.

Dan aku hanya melongo kebingungan. Lah, ini kan masak buat buka bersama ramadhan terakhir di rumah Mamah. Lamunanku buyar saat suami bilang, adik ipar udah jalan dari Bekasi ke Bandung mau jemput kita. Jreng jreng! Berarti ini benaran terjadi? Oh tidak, antara kecewa dan gembira berpacu saling menguatkan. Jadi inget film Inside Out, deh, hehe.

Sempat bete karena bayangin Mamah yang pasti sedih aku nggak lebaran bersama. Mana udah masak banyak, tapi malahan ditinggal pergi, huhuhuu..

Tapi ya sudah, mau gimana lagi. Kan harus patuh sama suami, bukan?

Nggak berselang lama, suami pulang. Dengan muka yang nggak bisa diajak damai, karena kondisi hati sudah tak bisa dikendalikan lagi. "Udah dong, jangan cemberut aja. Kan kita mau senang-senang jalan ke Bali." Bujuk suami, dengan kepekaannya yang patut diacungi jempol empat. Iya, dia itu selalu paham istrinya yang ekspresif.

"Wajar lah bete, kan kita sepakat mau jalan setelah kumpul di rumah Mamah!" jawabku ketus, sambil masukin baju ke dalam travel bag. Drama perdebatan ringan itupun kembali mencair, setelah aku dan dia bisa saling mendengarkan argumen. Oke, yang penting kekesalanku sudah dikeluarkan, dia pun terima dan selesai.

Setelah pamitan ke rumah orangtua dan adik-adik. Jam sebelas malam takbiran, petualangan dimulai. Kami berangkat berenam, keluarga kecilku, adik ipar dan kedua jagoannya, sementara suaminya masih bertugas di laut.

Lebaran di Jalan!

Perjalanan lancar melewati jalan tol fungsional jalur utara. Tak terasa, pagi itu terbangun dalam kondisi mobil hidup lengkap dengan AC yang dingin menyergap tubuh. Rupanya masih terdampar di rest area tol daerah Jawa tengah, entah kota apa namanya.

Suara takbir yang syahdu terdengar dari perkampungan yang tak tampak wujudnya. Pandanganku menyapu seluruh wilayah yang isinya hanya tenda-tenda darurat dari berbagai sponsor mudik lebaran. Segera kucari mushola untuk sholat subuh. Toilet darurat itu nggak layak dipake mandi, aku cuma ambil wudhu dan hanya bisa merasakan kesedihan nggak bisa ikut sholat ied dengan alasan sedang safar.

Ya Allah, ini lebaran hari kemenangan. Tapi semua nggak ada yang sia-sia, bukankah ini terjadi atas izin-Nya? Qodarullah, aku berlebaran di jalan!

Melanjutkan perjalanan dengan agenda perdana yaitu bermalam di Surabaya. Asyiiik!

Perjalanan Bandung-Surabaya hampir 17 jam. Dan memasuki kota dengan ikon buaya dan ikan di sore hari. Sempat muter-muter nyari makan, tapi nyaris semua tutup karena libur lebaran. Lewat warung Bu Rudy yang ngehits dengan nasi udang sambelnya, sayangnya hanya buka untuk melayani oleh-olehnya saja.

Rezekinya kita bertemu dengan Rawon Setan yang baru buka. Hmm, rawonnya lumayan enak, irisan dagingnya besar dan empuk ditambah baceman lidah dan paru yang bikin kalap, soalnya udah kelaperan, haha. Alhamdulillah, kenyaang dong ya.

Hotel Amaris yang berada di dekatnya, menjadi pilihan untuk menginap dan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan besok pagi menuju Pulau Dewata.

Kopdar sama Mbak Uky

Kejutannya, jam 8 malam di Wa mbak Uky, teman penulis juga member BBR dan tim GR yang lagi mudik di kota asalnya. Bahagianya dikunjungi mbak Uky di hotel. Kopdar deh kita ya, hehe. Soalnya, udah pernah mau janjian pas dia ada acara di bandung, tapi aku lagi ke luar kota. Janjian di Jakarta tapi malah nggak sempat juga.

Kata mbak Uky, belum ke Surabaya kalo belum ke Zangrandy. Apaan tuh? Zangrandy adalah kedai es krim legendaris yang wajib masuk list kunjungan kalo lagi main ke Surabaya. Es krimnya banyak varian, aku milih tuty fruity strawberry yang segar dan bikin melek. Yang lainnya milih sesuai keinginan, dan larut dengan nikmatnya es krim masing-masing.

Terima kasih ya Mbak, udah mau nyamperin ke hotel terus kasih masukan buat GR juga. Semoga kita bisa kopdar lagi nanti di Jakarta bareng tim GR lainnya, ya, Aamiin.

Bangun pagi udah segeran aja, dan breakfast dari hotel berdua sama suami, karena Kaka nggak mau ikut turun dan anak-anak di kamar sebelah belum pada bangun.

Diajak jalan pagi malahan mules, hehe. Sementara, suami jalan sendirian. Eh, kok pulang bawa belanjaan air mineral dan sate kelopo yang belinya pake antrian segala. Rame banget katanya, padahal masih pagi tapi udah mau habis. Sate kelopo ini adalah sate ayam atau sapi yang dibumbui dengan kelapa, dibakar dan disiram bumbu kacang. Rasanya manis dan enak. Sate kelopo adalah kuliner khas Surabaya yang banyak ditemui di beberapa tempat dengan keunggulan rasanya masing-masing.

Ah, senangnya bisa mampir di salah satu kota impian backpacker kali ini. Dalam semalam bisa mencicipi tiga kulinernya yang ngehits dan legendaris itu sebagai sebuah prestasi, wkwkw. Aku kayaknya masih mau datang lagi ke sini, kemarin mah cuma transit dan belum keliling kulineran dan menikmati panasnya Suarabaya kata orang-orang. Iyalah, kan datanganya aja sore, eh paginya udah kabur lagi, hihii.

Well, semoga suatu saat dimudahkan untuk berpetualang lagi ke sini. Terima kasih Surabaya, meski hanya semalam tapi berkesan.

Salam ngebolang ^^


Penulis
Santi Rosmala
Santi Rosmala

Santi Rosmala

© All rights reserved @cso