Santi Rosmala

main image

Salah satu berita ngehits saat ini adalah soal tahun ajaran baru sekolah yang beberapa hari lagi akan dimulai. Para orangtua, khususnya ibu yang akan paling sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk keperluan anak sekolah. Mulai dari daftar ulang untuk anaknya yang naik kelas, ataupun mengurus sekolah baru bagi anaknya yang naik tingkat ke jenjang berikutnya.

Memilih sekolah untuk anak bukan hal mudah, tentu saja melalui banyaknya pertimbangan hingga memutuskan akan mendaftar ke sekolah yang terbaik. Seperti halnya, berita di beranda Facebook saat ini ramai dengan status ibu-ibu yang memilih menyekolahkan anak mereka untuk mondok di pesantren. Pondok pesantren merupakan salah satu alternatif pendidikan yang menjadi wadah bagi anak-anak dalam menjawab tantangan zaman.

Setiap orangtua pasti mengharapkan anak-anaknya akan menjadi generasi penerus yang lebih baik, dan lebih kuat untuk membangun pondasi keimanannya. Pondok pesantren adalah solusi terbaik untuk melatih kemandirian secara fisik dan psikologis.

Bagi anak yang sudah paham dan memiliki motivasi kuat untuk mondok, mungkin tidak akan terlalu sulit melepasnya. Tahapan adapatasi di lingkungan baru pun akan lebih singkat dan mudah tentunya. Beda lagi jika anak yang setengah hati ingin masuk pesantren, atau bisa jadi hanya karena keinginan orangtuanya. Mungkin akan memerlukan upaya yang cukup besar agar bisa beradaptasi dengan baik.

Dan tibalah saatnya untuk melepas anak-anak yang baru mulai masuk pondok pesantren. Perpisahan antara anak dengan keluarganya, khususnya ibu yang akan merasakan baper tingkat maksimal. Bagaimana tidak, setiap hari berkumpul dan tak pernah lepas. Namun, kini harus berpisah. Meski bukan perpisahan sebenarnya, karena tetap ada jadwal kunjungan, jadwal telepon dan juga libur semesteran yang akan menjadi obat kerinduan.

Ibu-ibu yang akan melepas anaknya untuk mondok sudah mulai merasakan kegalauan dan lebih melankolis, antara tega dan nggak tega. Rasa akan kehilangan sesaat begitu dahsyat membuncah hingga menyesakan dada. Memikirkan anaknya di sana bisa nyaman beradaptasi atau tidak, atau pikiran-pikiran lain yang bisa saja menimbulkan kecemasan berlebihan.

Berikut ini, lima hal yang akan memberikan kekuatan para Ibu dalam melepas anaknya untuk mondok:

Ibu, relakan anakmu mondok dengan tenang.
Peluk dan berikan dia arahan juga pengertian bahwa ini adalah jalan terbaik yang dipilih. Tentu saja, sebagai takdir Allah yang telah memberikan kesempatan untuk mereka menjadi manusia pilihan. Semua demi kasih sayang dan untuk masa depan.

Berbahagialah!
Ketika Allah memberikan kesempatan untuk anakmu bisa menuntut ilmu din, di mana Allah telah menjanjikan kemudahan jalan menuju surga bagi para penuntut ilmu.

Kuatkan dirimu!
Yakinlah bahwa anak-anakmu akan menjadi pribadi yang mulia selama di dunia, dan pahala serta derajat yang tinggi di akhirat kelak disebabkan ilmu yang akan mereka dapatkan.

Luruskan niatmu!
Sampaikanlah kepada anak-anakmu bahwa ini adalah caramu mencintainya. Cara untuk mengharapkan ridho Allah, dan mohonlah agar dimampukan dalam mempelajari serta mengamalkannya.

Bersyukurlah!
Tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama. Perpisahan sementara justru akan menempamu menjadi sosok ibu yang kuat dan mampu bersabar.

Bu, relakan anakmu mondok dengan tenang. Serahkan dan titipkan kepada pemilik-Nya.
Hanya Dia lah sebaik-baik penjaga dan pelindungnya, peluklah anakmu dalam doa dan keikhlasan demi mengharapkan melihat wajah Allah kelak.

Selamat, ya!
Semoga kesehatan dan kebahagiaan selalu menyertai anakmu di tempat mondoknya nanti.

Barakallahu fiik.


Penulis
Santi Rosmala
Santi Rosmala

Santi Rosmala

© All rights reserved @cso