Santi Rosmala

main image

Mencoba menjawab tantangan ODOP pekan ini, tentang angka dua puluh tujuh yang menjadi angka terindah untuk mbak Sabrina yang tengah berbahagia di usianya dua puluh tujuh tahun.

Aku tak tahu apa yang harus dituliskan
Angka dua puluh tujuh hanya mengingatkanku pada Ramadhan yang penuh penantian
Bukan hanya soal bulan penuh berkah, dan ritual ibadah yang harus ditingkatkan.


Tapi soal harapan baru, yaitu tentang arti kehadiran
Tepat di dua puluh tujuh bulan Ramadhan

Entah berapa hari telah berlalu, sejak kepergianmu
Tak mampu lagi kuhitung waktu, apalagi detik yang terus saja bergerak melawan rindu.


Saat jarak terbentang, ribuan mil menjadi benteng pemisah
Aku di sini selalu mengharapkanmu dalam penantian tanpa.

Membayangkanmu bercengkerama dengan olahan data diantara deburan ombak.
Berjuang di bawah sengatan matahari yang begitu terik
Peluh yang bercucuran, dan kening yang berkerut terfokus pada laptop di pangkuan.
Tak membuatmu pantang menyerah terkalahkan oleh keadaan.

Aku bisa melihat kegigihanmu dalam menjalankan kewajiban
Meski kadang tak ada kabar yang disampaikan
Tapi aku memahami dan sangat bisa merasakan, bahawa kamu pasti mengingatku.
Dan ingin segera menyelesaikan pekerjaan agar bisa melepas rindu.

Aku menunggumu di sini, di penghujung bulan Ramadhan
Saat setiap orang sibuk mempersiapkan hidangan untuk lebaran
Saat banyak orang tengah menikmati indahnya berkumpul dengan keluarga tercinta.


Aku bersiap menyambutmu dengan kehangatan bertabur rasa

Mungkin, masa itu akan tiba tepat di angka dua puluh tujuh bulan puasa.


Penulis
Santi Rosmala
Santi Rosmala

Santi Rosmala

© All rights reserved @cso