Aku bukan bidadari.

Bukan, bukan seperti yang kamu harapkan. Bukan seseorang yang bisa selalu mengikuti apa yang kamu inginkan.

Aku adalah lemah, aku tiada berdaya, aku tidak sempurna, dan aku bukanlah bidadari.

Kumohon, jangan berekspektasi terlalu tinggi padaku. Tak perlu juga menilaiku mahluk yang hebat dan kuat. Karena, aku bukan bidadari.

Mungkin, hanya sejauh inilah batas kemampuanku untuk bisa memahamimu. Takkan mampu lagi aku menambah kapasitas kekuatanku. Karena, aku bukan bidadari.

Kamu tahu? Aku hanyalah seorang yang berusaha menjadi lebih baik. Aku hanya ingin belajar mengerti tentang arti sebuah harapan. Iya, harapan yang kugantungkan setinggi anganku.

Dimana, hanya ada aku dan kamu yang bisa saling menguatkan, saling berbagi dukungan.

Dan kita sepakat, bahwa aku bukan bidadari yang selalu bisa tampil sempurna tanpa cela, tanpa salah dan tanpa menyerah terkalahkan.

Begitupun denganku, tidak menganggapmu malaikat yang gagah perkasa. Tanpa pernah berbuat satu kesalahan dan dosa.

Aku bahagia menjadi dirku sendiri, yang seperti ini adanya. Aku yang sekedar berjuang untuk membahagiakanmu, dengan caraku yang mungkin dianggap tidak biasa.

Tetaplah di sini, meski banyak hal yang tak bisa disepakati. Dan jangan pernah meragukanku, aku akan berusaha melakukan yang terbaik untukmu. Walaupun, aku bukan bidadari.