Santi Rosmala

main image

Bismillah

Alhamdulillah, kali ini terpilih oleh Blogger Bandung untuk hadir sebagai undangan bersama ketiga orang lainnya. Ditakdirkan melangkahkan kaki menuju pelatihan hafalan mudah metode Al-Hufaz, yang diselenggarakan di Balai Asri Pusdai, hari Rabu kemarin.

Semoga setelah ini diberikan kekuatan untuk bisa menghafal dengan baik. Sebab tidak setiap hati Allah gerakan dan Allah mudahkan untuk belajar Al-qur'an.

Pagi itu hawa dingin menusuk tulang.
Setibanya di area parkiran Pusdai, segera kutuju panggung utama berlokasi di paling ujung Balai Asri yang cukup luas itu dengan perasaan bergetar. Hari ini aku akan mengikuti pelatihan menghafal Al-qur'an.

Acara masih dibawakan oleh MC dan kupilih tempat duduk di tengah karena masih kosong. Selang berapa menit kemudian, tibalah acara yang dinantikan. Ustadz Ambya Abu Fathin naik ke panggung dan menyambut kami para peserta pelatihan yang didominasi oleh guru-guru undangan.

Ustadz Ambya Abu Fathin adalah seorang master trainer Al-Qir'an di Indonesia, Malaysia & Singapura. Juga sebagai founder & Author of Method Cordobana & Corma yang menyelesaikan S2 di UIN Bandung, mengambil jurusan Al-Qur'an.

Sebelum masuk ke bahasan materi, Pak Ustadz membukanya dengan ice breaking yang cukup membuat suasana hangat dan mencair. Peserta diajak untuk melakukan gerakan senam salam, di mana semuanya ikut menikmati sesi pembukaan ini dengan gembira.

Tiga Kesalahan dalam Menghafal

Untuk mempersiapkan hafalan, sebaiknya ubah mindset dulu. Sebab seringkali, kita dibuat tidak percaya diri bisa menghafalnya dengan mudah.
Padahal, tidak menutup kemungkinan setiap orang bisa menjadi penghafal Al-qur'an. Hal ini, pernah terbukti akan kegigihan seorang Ibu yang sudah sepuh berusia 85 tahun bernama Ummu Shaliha, beliau belajar menghafal dari usianya 72 tahun, masyaa Allah. Semoga Allah Ta'ala menjaga dan memuliakannya dengan limpahan keberkahan, aamiin.

Tentu kita juga mau kan menjadi penghafal, meski di usia yang tak muda lagi. In syaa Allah pasti bisa jika kita mau benar-benar mau belajar.

Berikut ini, ada tiga kesalahan yang biasanya tertanam di benak kita yang akan belajar :

  1. Persepsi negatif

Buang jauh-jauh persepsi negatif yang mengatakan, bahawa aku tidak akan bisa menjadi penghafal Al-qur'an. Lah, belum juga dicoba tapi sudah membentengi diri dengan mental block. Dengan demikian, cobalah ubah persepsi negatif tadi dengan berpikir positif dan yakinkan diri untuk bisa.

2. Suudzon Kepada Allah

Ini adalah hal yang paling penting untuk kita jadikan muhasabah. Sesungguhnya, Allah itu sesuai dengan prasangka seorang hamba. Jika kita berprasangka baik, in syaa Allah hasilnya baik dan begitupun sebaliknya. Maka dari itu, selalu berhusnudzon kepada Allah adalah cara untuk membuktikan cinta dan juga harapan kepada-Nya. Bagaimanapun, segala hal yang Allah takdirkan adalah kebaikan untuk kita.

3. Paradigma yang Keliru

Banyak orang mengganggap, atau bahkan keliru terkait kebersamaan kita dengan Al-qur'an.
Menghafal bukan ingin segera menyelesaikannya, tapi untuk menjalin kebersamaan dengan Allah Ta'ala. Belajar menghafal perlahan-lahan itu lebih mulia karena mengharap tetap bersama Allah, daripda menentukan target untuk cepat selesai.

Kunci menghafal sebaiknya disertakan pula dengan perasaan, keyakinan, dan semangat yang tinggi.

Seorang penghafal tidak akan diakui hafalannya jika tidak sesuai dengan mushaf yang sesuai. Dan sesungguhnya, Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia, yaitu para pengahfal Al-qur'an. Mau kan? In syaa Allah, ya semoga kita termasuk orang-orang yang diberi hidayah dan dimudahkan dalam mencintai dengan cara menghafal ayat-ayat mulia-Nya.

Tiga Kunci Kemudahan

Setelah kita ketahui tiga kesalahan di atas, maka akan lebih baik lagi untuk belajar memahami dengan mudah cara menghafalnya.

1. Rileks
Apapun yang kita lakukan akan dengan mudah diserap sempurna, jika keadaan kita bisa tenang dan enjoy tanpa beban. Niatkan belajar dengan ikhlas dan yakin bisa dengan mudah menghafal Al-qur'an yang kita cintai.

2. Fokus
Ketika kita ingin mencapai sebuah tujuan, kunci suksesnya adalah dengan belajar Fokus. Konsentrasikan seluruh pikiran dan hati agar Allah memberikan kemampuan kepada kita dalam menghafal.

3. Doa
Doa merupakan inti dari segala hal yang harus didahulukan. Setiap pekerjaan selalu sertakan doa, termasuk saat memulai belajar menghafal. Rabbi jidni ilman warzuqni fahman.
Sebagimana terdapat dalam surat Thaha : 114 yang berbunyi, "Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan".

Yakin Bisa!

Selain ketiga elemen penting di atas, perbanyak pula melihat visual.
Dalam satu jam waktu yang kita gunakan untuk menghafal, cobalah ulang-ulang hafalan selama 40 menit. Lalu, selama 20 menit tutup untuk memurojaah.

Kami pun membuktikannya dengan dipandu oleh Ustadz Ambya secara berulang-ulang. In syaa Allah, cara seperti ini akan memudahkan kita dalam menghafal. Yakinkan diri bisa dan jangan lupa untuk hadirkan Allah di hati dan inilah bakti cinta untuk-Mu, Ya Allah. Niscaya ketulusan dan kebahagiaan akan menyertai hamba-Nya yang ingin bermesraan dengan Allah.

Barakallahu fiik.


Penulis
Santi Rosmala
Santi Rosmala

Santi Rosmala

© All rights reserved @cso